Memang benar, jodoh adalah rahasia Tuhan.
Kadang saat kita yakin akan ada yang mungkin baik untuk kita, ternyata malah Tuhan tidak merestuinya,
Pertama kali ku bertemu dengannya,
Kita tidak pernah saling menyapa. Iya, kita satu atap, kita
satu kantor waktu itu.
Tetapi, divisi kita yang berbeda. Aku di bagian operasional
(Teller) dan dia Marketing. Sangat jauh berbeda.
Dan memang dengan pekerjaan kita masing masing, kita tak
pernah saling mengobrol atau pun berinteraksi. Kita sibuk dengan kewajiban
kita.
Suatu ketika, saat perusahaan memerlukan seorang admin
kredit, dan perusahaan ingin mencari dari pihak intern atau dari pegawai lama
yang sudah bekerja, aku pun diberi kepercayaan menjadi Admin Kredit saat itu.
Hari demi hari aku lalui dengan ikhlas, dengan semangat akan
tanggung jawabku.
Dan pertemuanku dengannya pun berawal, percakapanku dengan
dia pun semakin sering ku lakukan.
Kalian yang belum tau, seorang Admin Kredit dalam suatu
perusahaan, pasti akan ada sangkut pautnya dengan Marketing.
Yaps, Benar. Karena aku jadi Admin kredit waktu itu, dan dia
pun seorang marketing. Kita menjalin hubungan ini sampai sekarang. Apalagi kita
sudah merencakan sampai jenjang pernikahan.
Awalnya, aku tidak ada rasa sama sekali dengannya, iya lah,
wong Cuma teman kerja, cowok cowok juga banyak ditempat kerja, aku juga sebagai
Admin tidak berkomunikasi hanya dengannya. Kita menjalaninya dengan sangat
biasa saja, malah bisa disebut natural,. Karena ga ada seorang pun dikantor
yang tahu hubungan kita.
Kita melakukan kegiatan dikantor sangat biasa saja, dia
meminta ku untuk mengeprintkan kartu angsuran nasabah, dia yang sering
merepotkanku untuk menyediakan berkas. Tapi ya memang saat itu lah pekerjaanku,
Tapi entah kenapa, suatu saat dia sangat menjengkelkan, dia
yang setiap hari merepotkanku, aku balas dengan kata kata yang mungkin Cuma buat
meledeknya saja.
“hih, ngrepotin terus sih. Kalau target harusnya kamu
traktir aku dong, kan kamu ngrepotin aku terus” ucapku
“halah, ngapain nunggu target, sekarang aja ayo tak traktir”
dia skakmat aku.
Dari percakapan itu, dia selalu mengajakku untuk makan
bersama. Dan aku yang mungkin merasa sudah mengatakannnya sendiri, kayaknya ya
memang harus diturutin nih bocah, daripada ngomong kalau aku Cuma omdo aja
(omong doing maksudny) J
Kita pun makan bersama, dan hanya berdua waktu itu, aku
pakai motor sendiri dia pun juga. dia mengajakku kesebuah kafe tidak jauh dari
kantor, waktu itu hari Jumat, aku masih ingat karena kita pakai seragam. (lol)
Waktu demi waktu terus berjalan, kita mengobrol kebanyakan
membahas tentang pekerjaan, iyalah mau ngomongin apa lagi, kita belum kenal
dekat waktu itu, kita makan karena memang dia yang ingin mentraktirku dan aku
yang ingin membayar omonganku.
Jam 9 malam aku pulang dari kafe, dia mengantarku sampai
rumah dengan mengikuti dibelakangku dengan motor vixionnya. Sungguh hatiku
sangat berdebar-debar waktu itu. Entah kenapa.
Dan pada akhirnya, dia pun tahu rumahku, sejak saat itu kami
intens bertemu dan bersenda gurau, dan perasaanpun tumbuh dari diri kita masing
masing.
Iya, waktu itu aku berpacaran, dan dia jomblo. Aku menyadari
bahwa apa yang aku lakukan salah, tapi posisi aku dengan pacarku itu LDR, dan
yaa aku ga kuat, kita selalu punya masalah, kalian tahu, aku galau terus dengan
hubungan LDR ku itu, aku sampai melihat artikel2 gimana cara mempertahankan LDR
melihat youtube motivas Pejuang LDR, tapi iya, iya, aku akui aku ga kuat untuk
menjalin hubungan LDR, dia yang disana
aku tidak tahu dia ngapain aja, yang suatu saat ada cewek yang ngechat aku
kalau dia disana selingkuh, dan apa, dia mengakuinya. Hatiku sakit, dan aku
bertekad, ngapain juga aku sakit hati terus, padahal ada seorang cowok yang
sangat perhatian padaku di sini,
Dan iya, aku mengakhiri hubungan LDR ku. Sudah cukup. Aku gak mau membahas lagi J
Waktu untuk move on ku sangat cepat, kenapa?? Krna dia,
teman satu kantorku yang bisa mencuri hati ku ini yang pernah patah. Dia bisa
membuat hatiku nyaman kembali ketika dia ada disampingku, entah kenapa aku pun
tak tau.
Dan iya, aku memilihnya, memilih untuk bersamanya.
Perusahaan memberikan pilihan untuk kami, keluar salah satu,
karena peraturan perusahaan yang tidak membolehkan ada pasangan satu kantor. Okey,
kita rembug, kita diskusi, dan akhirnya aku yang keluar. Ga masalah, toh aku
perempuan. Perempuan kodratnya memang dirumah, mengurus rumah tangga dan mendidik
anak-anak, untuk bekerja di tempat lain memang aku ingin, tapi nanti dlu lah. Pasti
ada wktunya.
Untuk kalian kamu mungkin, yang suatu saat membaca artikel
ini, yang mungkin masih kuliah, atau malah sudah bekerja, dan ditempat kerja
kamu menemukan seseorang yang bisa mengerti mu, yang malah bisa mendengarkan
keluh kesah mu masalah pekerjaan, yang bisa menjaga rahasiamu dari siapapun,
yang malah lebih perhatian di kantor daripada teman teman mu, yang lebih
menjaga hatimu, dan ingin selalu bersamamu. Dan kamu single dia juga, mungkin
ada kemungkinan kamu akan mengalami seperti halnya aku J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar